Perkenalan Kedua Dengan Band Rock Industrial Paling Masyhur Negeri Ini

Beberapa minggu terakhir saya mengulang-ulang satu episode interview di channel youtube salah seorang jurnalis musik dan stand up komedian kondang tanah air, Soleh Solihun. Narasumber di episode tersebut adalah Julius Aryo Verdiyantoro atau yang lebih populer dengan sebutan Otong Koil. Vokalis sekaligus gitaris band Koil yang terkenal dengan aksi teatrikalnya menghancurkan gitar di setiap panggung pertunjukan.

Saat pertama kali melihat thumbnail ini, sulit menahan diri untuk tidak segera menonton. Dari beberapa episode sebelumnya, Soleh selalu berhasil menghadirkan fakta-fakta menarik dari narasumber yang jarang ditemukan di media lain. Terlebih lagi kali ini narasumber adalah seorang yang kerap melontarkan ungkapan-ungkapan unpredictable di beragam momen yang terekam di internet. Berdasarkan hal tersebut, saya tahu satu jam kedepan akan menyaksikan tontonan menarik!

Benar saja, video dengan durasi 1 jam 43 menit itu saya selesaikan hanya dalam sekali sesi. Begitu banyak fakta menarik tentang Otong dan Koil yang dibahas disini. Cerita tentang kesialan yang dialaminya dan rekan satu band beberapa tahun terakhir, yang jadi alasan utama tertundanya album terbaru Koil. Hingga pengalaman selamat dari kematian yang justru ia sayangkan. Fakta-fakta itulah yang membuat saya menonton video ini hingga berkali-kali, terheran-heran dengan banyak hal yang dialami Otong dan cara ia menyikapi itu semua.

Meski sudah mengenal Koil sejak lama, saya belum sempat menjelajah diskografi band ini. "Kenyataan Dalam Dunia Fantasi" adalah satu-satunya lagu yang pernah saya putar hingga selesai. Ibarat fitur dalam video game, interview ini jadi semacam checkpoint untuk saya dalam menyelami musik Koil.

Menyadari album ini sudah dirilis lebih dari satu dekade yang lalu cukup meyakinkan saya ada sesuatu yang menarik disana. Demi mendapatkan impresi maksimal ketika pertama kali mendengarkannya secara utuh, dalam beberapa detik tab utama browser saya sudah tiba di laman profil spotify Koil. Cover album yang pertama kali dirilis tahun 2007 itu terlihat sederhana. Hanya Typeface logo, judul album dan grafis simetris yang mengillustrasikan pancaran cahaya.

Kendati kesulitan mengintepretasikan semua lagu dalam satu-dua kali repeat, keraguan nyaris nihil saat harus membuat daftar track favorit pada album ini. Track-track tersebut antara lain:

Blacklight adalah artefak, membuat saya berada di pihak yang sama dengan MV saat beranggapan bahwa ini adalah album penting dan sudah seharusnya dicetak ulang dalam format yang lebih solid (jika kata sakral terdengar berlebihan). Beberapa judul diatas adalah sebagian kecil kemegahan Blacklight yang bisa saya rangkum. Tiap konteks entah itu optimis, pesimis, kesedihan, kepasrahan, keputusasaan, dsb dihadirkan dalam wujud gelap, mengendap, dalam dan mengawang-awang.

Konsistensi Koil mengusung warna musik yang jarang terdengar gaungnya di kancah musik nasional dan deretan lagu yang mengamini beragam puja-puji terkait kepiawaian Otong dalam menulis lirik adalah bukti bahwa nama besar yang kerap ditujukan pada band ini bukan sekedar kultus belaka.

Related posts:

I genuinely think that incentives are the key to good managerial skills and a good business plan. Through all of the jobs that I have done I know I personally work harder when I see a reason and…

If you drive up South Winchester Boulevard in San Jose, California (being California you would always drive, not walk) at number 525 you’ll come to a rather grand Queen Anne Style Victorian mansion…

AI is influencing every aspect of the tech industry. From your photos to your home, it’s in almost everything you use daily. To keep up with everything in this rapidly advancing technology these 5…